Powered By Blogger

Minggu, 12 Desember 2010

DIALAM TERBUKA pun JADI

Musyawarah Besar Mapala Universitas Muhammadiyah Mataram Ke XIV.


Organisasi yang bergerak di bidang kepecinta alaman ini, kali ini mengadakan Musyawarah Besar (Mubes)berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya, Mapala UMM mengadakan kegiatan guna pergantian Dewan Pengurus ini di lakukan hanya dalam kampus, tapi untuk kegiatan yang telah empat belas kali dilaksanakan ini di gelar di lokasi Hutan Wisata Aiq Nyet, Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

”Kegiatan mubes ini sengaja kami adakan di alam terbuka guna untuk mendekatkan kita ke pada alam. Selain itu, bikin kepala kita fress,” tutur wanita asli labuhan bajo, Nurhayati Kadmie, yang merupakan ketua panitia.

Kegiatan ini dilaksanakan lima hari lamanya, mulai dari tanggal 8 desember 2010 sampai 12 Desember 2010. kegiatan ini di ikuti oleh sebagian besar anggota MAPALA UMM yang masih aktif.

Dalam Mubes yang ke-14 ini terpilih saudara Addin Harfitriyantho sebagai ketua umum Mapala UMM periode 2010-2011. ”Sebuah organisasi tidak akan bias maju bila tanpa bantuan anggotanya sendiri,” tutur pria yang lebih akrab dipanggil Yadin Black. Dalam kegiatan ini pula, terpilih saudara L. Mukhlis sebagai koordinator Dewan Pengontrol Organisasi (DPO).

”Saya sangat gembira sekali dengan terlaksananya kegiatan ini tanpa hambatan.” Terang M. Imran Jack selaku dewan alumni Mapala UMM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keindahan Wisata Senaru dan Bayan

Senaru yang berarti sinar aru merupakan sebuah nama desa yang terletak di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Desa yang terletak di kaki rinjani ini memiliki kelebihan bila dibadingkan dengan desa-desa lainnya di KLU. Karena disamping sebagai pintu gerbang pendakian ke Rinjani, juga memiliki beberapa obyek wisata yang indah dan menawan.Tidak heran, bila banyak para wisatawan mancanegara maupun lokal yang datang berkunjung menikmati keindahan desa Senaru. Karena selain dapat menikmati wisata air terjun Sindang Gila dan Tiu Kelep, juga para pengunjung dapat berwisata di rumah adat senaru sambil menikmati kebun kopi yang hijau ranau milik warga setempat.

Bagi pengunjung yang ingin berkeliling ke beberapa obyek wisata alam dan wisata budaya, dapat menggunakan jasa para guide yang tegabung dalam kelompok “Panorama Work”, yang setiap saat siap mengantar para pengunjung. Dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp. 200.000,- per orang, pengunjungpun akan diantar ke beberapa tempat wisata, seperti rumah adat Senaru, Air Terjun Tiu Kelep, menikmati pemandangan Bangket Bayan, Masjid Kuno Bayan dan rumah adat tradisional Desa Karang Bajo.

Di Balai adat Senaru, wisatawan dapat melihat rumah yang cukup unik, yang lantainya dari tanah liat dengan pagar bedek dan atap daun rumbia yang cukup sejuk karena dikelilingi pohon kayu besar yang rindang. Masyarakat adatpun akan menyambut setiap pengunjung dengan ramah. Dan dari tempat ini, jika mata mengarah ke luar, akan tampak pohon-pohon kopi milik warga.

Jika sudah puas menikmati keunikan rumah adat, para guidepun akan mengantar ke Air Terjun Sindang Gila. Di tempat ini dapat disaksikan butiran-butiran air terjun laksana embun di pagi hari. Sebagian masyarakat meyakini bahwa air terjun ini dapat mengobati pegal-pegal linu atau penyakit reumatik. Wallhu’alam.

Dan obyek wisata yang dimiliki Desa Senaru yang tidak kalah menariknya adalah Air Terjun Tiu Kelep yang terletak sekitar satu kilo meter dari Air Terjun Sindang Gila. Air Terjun ini memiliki kolam renang yang alami. Dan bila pengunjung mandi, konon bisa awet muda dan enteng jodoh bagi pemuda atau pemudi yang sulit mendapat pasangan hidup.

Bila merasa sudah puas menikmati keindahan alam dan air terjun, para guide pun akan mengantar wisatawan ke Bangket Bayan yang membentang luas dan berdekatan dengan hutan adat. Dari Bangket Bayan ini jika mengarahkan pandangan ke selatan akan tampak laut lepas berwarna keputih-putihan.

Tentu perjalanan para pengunjung tidak akan lengkap rasanya, sebelum mendatangi masjid Kuno Bayan yang dibangun ratusan tahun silam. Masjid yang berdiri di sebuah bukit kecil ini dikelilingi beberapa kuncup makam para penyebar agama Islam di Bayan. Keunikan masjid kuno ini, disamping atapnya terbuat dari santek ( bambu) juga lantai masjidnya masih tetap seperti dahulu kala yakni dari tanah liat, tanpa tersentuh semen sedikitpun.

Dan sekitar 200 meter dari tempat ini, pengunjung dapat menikmati rumah unik yang dikenal dengan sebutan rumah adat tradisional gubug Karang Bajo. Rumah inipun ditempati oleh para toak lokak (tetua), pemangku, dan para tokoh adat setempat.

Menurut Ismail, salah seorang guide mengakui, keindahan wisata alam dan budaya yang dimiliki Senaru dan Bayan, tidak bisa dirangkai dengan kata-kata, dan setiap pengunjung yang diantarnya mengaku puas menikmati keindahan obyek wisata yang dimiliki Lombok Utara ini.